Awalnya,
musisi ternama seperti DJ Snake, DJ Zedd, bahkan DJ Martin Garrix bercuit lewat
Twitter dengan menuliskan kalimat fenomenal tersebut. DJ Snake, DJ Zedd, dan DJ
Martin Garrix bahkan mempertanyakan arti telolet dengan memposting "What
is Om telolet Om?"
Lantas,
dari mana asal kata telolet tersebut? Ketua Bismania Community Arief Setiawan
punya jawabannya. Ia menjelaskan, bunyi telolet yang merepresentasikan klakson
bus justru muncul pertama kali bukan di Indonesia, melainkan Timur Tengah.
Bunyi itu digunakan untuk mengusir unta yang kerap berada di jalanan.
Meski
baru-baru ini kata telolet populer dari wilayah Jawa, tapi menurutnya asal kata
tersebut bukan dari bahasa Jawa. "Itu bukan dari bahasa Jawa. Suaranya
saja yang bunyi telolet dan unik.
Mengenang
Fenomena Singkat 'Om Telolet Om' yang Mendunia Foto: Fenomena "bus
telolet" di Ngabul, Kata telolet menjadi viral baru sekitar dua tahun
belakangan ini dan dipopulerkan justru oleh anak-anak sekolah. Sebelumnya,
mereka tidak menyebut kata telolet untuk meminta sopir membunyikan klakson.
"Yang
minta telolet itu anak-anak yang mau sekolah. Dulu sih malahan mereka bilangnya
'om klakson om',"
Di
kalangan pecinta bus sendiri, kata tersebut juga sebelumnya tidak terlalu
populer dibanding bunyi lainnya. "Baru-baru ini aja kok telolet ramainya.
Sebelumnya ada juga klakson bunyinya sreng sreng. Cuma kan enggak banyak yang tahu.
Refleksi
Kebahagiaan Rakyat https://www.youtube.com/edit?o=U&video_id=LpzFL3bAfSU
Presiden
Jokowi juga angkat bicara mengenai fenomena ini. Jokowi berpendapat fenomena
yang awalnya dipopulerkan oleh masyarakat di daerah Pantai Utara Jawa (Pantura)
itu adalah buah kekuatan dan potensi media sosial di era globalisasi.
"Dan
ya, itu sebuah kesederhanaan dan kebahagiaan rakyat," kata Jokowi usai
menghadiri acara Deklarasi Pemagangan Nasional 'Menuju Indonesia Kompeten' di
Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang Menurutnya,
hal tersebut adalah hiburan sekaligus hobi baru di tengah-tengah masyarakat.
Meski demikian, dia tetap memastikan hal tersebut harus ada batasannya,
terutama agar masyarakat tetap aman dan kondusif.
"Tentu
ada batasannya. Jangan sampai (om telolet) di tengah jalan, yang dilarang yang
seperti itu," katanya.
Fenomena
Singkat
Wakil
Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) juga ikut memperhatikan fenomena 'om telolet
om'. JK kala itu memprediksi -- dan terbukti benar -- fenomena 'Telolet' hanya
berumur singkat.
JK
membandingkan fenomena itu dengan fenomena Pokemon Go yang sempat ramai
beberapa bulan lalu. Dalam beberapa bulan ke depan, menurut JK, fenomena ini
akan berakhir.
"Sama
dengan Pokemon (Go) contohnya. Sekarang masih ada Pokemon enggak? Enggak lagi
kan. Jadi fenomena-fenomena seperti itu top sementara ingin terkenal. Anak-anak
ingin masuk TV juga karena aneh gitu kan. Kan keanehan, baguslah. Fenomena
sementara, jadi tidak akan lama yang itu," ucapnya.
No comments:
Post a Comment