Monday, 27 November 2017

Mengenang Om Telolet OM



Awalnya, musisi ternama seperti DJ Snake, DJ Zedd, bahkan DJ Martin Garrix bercuit lewat Twitter dengan menuliskan kalimat fenomenal tersebut. DJ Snake, DJ Zedd, dan DJ Martin Garrix bahkan mempertanyakan arti telolet dengan memposting "What is Om telolet Om?"

Lantas, dari mana asal kata telolet tersebut? Ketua Bismania Community Arief Setiawan punya jawabannya. Ia menjelaskan, bunyi telolet yang merepresentasikan klakson bus justru muncul pertama kali bukan di Indonesia, melainkan Timur Tengah. Bunyi itu digunakan untuk mengusir unta yang kerap berada di jalanan.

Meski baru-baru ini kata telolet populer dari wilayah Jawa, tapi menurutnya asal kata tersebut bukan dari bahasa Jawa. "Itu bukan dari bahasa Jawa. Suaranya saja yang bunyi telolet dan unik.

Mengenang Fenomena Singkat 'Om Telolet Om' yang Mendunia Foto: Fenomena "bus telolet" di Ngabul, Kata telolet menjadi viral baru sekitar dua tahun belakangan ini dan dipopulerkan justru oleh anak-anak sekolah. Sebelumnya, mereka tidak menyebut kata telolet untuk meminta sopir membunyikan klakson.

"Yang minta telolet itu anak-anak yang mau sekolah. Dulu sih malahan mereka bilangnya 'om klakson om',"

Di kalangan pecinta bus sendiri, kata tersebut juga sebelumnya tidak terlalu populer dibanding bunyi lainnya. "Baru-baru ini aja kok telolet ramainya. Sebelumnya ada juga klakson bunyinya sreng sreng. Cuma kan enggak banyak yang tahu.

Refleksi Kebahagiaan Rakyat https://www.youtube.com/edit?o=U&video_id=LpzFL3bAfSU

Presiden Jokowi juga angkat bicara mengenai fenomena ini. Jokowi berpendapat fenomena yang awalnya dipopulerkan oleh masyarakat di daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) itu adalah buah kekuatan dan potensi media sosial di era globalisasi.

"Dan ya, itu sebuah kesederhanaan dan kebahagiaan rakyat," kata Jokowi usai menghadiri acara Deklarasi Pemagangan Nasional 'Menuju Indonesia Kompeten' di Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang Menurutnya, hal tersebut adalah hiburan sekaligus hobi baru di tengah-tengah masyarakat. Meski demikian, dia tetap memastikan hal tersebut harus ada batasannya, terutama agar masyarakat tetap aman dan kondusif.

"Tentu ada batasannya. Jangan sampai (om telolet) di tengah jalan, yang dilarang yang seperti itu," katanya.

Fenomena Singkat

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) juga ikut memperhatikan fenomena 'om telolet om'. JK kala itu memprediksi -- dan terbukti benar -- fenomena 'Telolet' hanya berumur singkat.

JK membandingkan fenomena itu dengan fenomena Pokemon Go yang sempat ramai beberapa bulan lalu. Dalam beberapa bulan ke depan, menurut JK, fenomena ini akan berakhir.

"Sama dengan Pokemon (Go) contohnya. Sekarang masih ada Pokemon enggak? Enggak lagi kan. Jadi fenomena-fenomena seperti itu top sementara ingin terkenal. Anak-anak ingin masuk TV juga karena aneh gitu kan. Kan keanehan, baguslah. Fenomena sementara, jadi tidak akan lama yang itu," ucapnya.

No comments:

Post a Comment