Salah
satu objek wisata yang menjadi andalan di wilayah Kabupaten Malang bagian
selatan adalah pantai. Banyak sekali pantai indah yang bisa ditemukan di
kawasan yang berbatasan dengan Samudera Hindia tersebut. Nama-nama seperti
Pantai Balekambang, Pantai Sendang Biru, atau Pantai Tiga Warna mungkin sudah
cukup familiar di telinga Anda. Tetapi, bagaimana dengan Pantai Jembatan
Panjang? Bagi Anda yang mengaku doyan bepergian ke pantai, wajib mengunjungi
objek wisata yang satu ini.
Pantai
Jembatan Panjang
Pantai
Jembatan Panjang berada di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten
Malang. Lokasi pantai ini tepat bersebelahan dengan Pantai Balekambang, yang
merupakan pantai favorit di Kabupaten Malang. Cukup berjalan kaki dengan
mengambil arah ke kanan Pulau Wisanggeni, Anda bisa langsung menuju ke Pantai
Jembatan Panjang. Tetapi, jika air laut sedang surut, wisatawan bisa melewati
bawah jembatan yang menghubungkan Pulau Wisanggeni dengan Pulau Ismaya.
Pesona
keindahan Pantai Jembatan Panjang berupa hutan yang masih alami dan hamparan
pasir putih yang sangat luas. Wisatawan pun dapat bermain dan bersantai sambil
menikmati keindahan laut selatan di pantai tersebut. Panorama keindahan pantai
ini juga sering dijadikan objek pemotretan karena lokasi jembatan panjang yang iconic,
dipadukan dengan pepohonan yang rindang.
Pantai
Jembatan Panjang
Yang
menjadi perhatian para pengguna media sosial, terutama Instagram, memang spot
Jembatan Panjang yang bisa menjadi spot selfie yang kece. Tentunya, inilah yang
menjadi incaran para pengguna Instagram yang sedang berlibur ke pantai
tersebut. Berada di atas jembatan tidak hanya keren sebagai foto selfie, tetapi
juga bisa dijadikan spot untuk menikmati keindahan laut selatan dengan ombak
besar dan suasana yang menakjubkan.
Mitos
Pantai Jembatan Panjang
Selain
keindahan panorama yang ditawarkan, layaknya pantai di selatan Pulau Jawa
lainnya, Pantai Jembatan Panjang juga tidak luput dari mitos yang dipercaya
secara turun-temurun. Konon, katanya jembatan yang berada di atas pantai
tersebut sudah berkali-kali diperbaiki. Namun, perbaikan jembatan itu tidak
pernah berhasil karena tidak disetujui oleh “penghuninya” (makhluk halus) yang
mendiami kawasan pantai ini.
Selain
itu, mitos lain yang berkembang di masyarakat adalah tempat tersebut digunakan
sebagai tempat pertapaan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Kemungkinan besar jika jembatan itu diperbaiki dan pertapa tersebut belum
selesai melakukan kegiatan ritualnya, maka usaha renovasi jembatan akan
sia-sia. Hal ini yang membuat jembatan di pantai ini sering patah tepat di
tengah-tengah.
Fasilitas
di Pantai Jembatan Panjang
Sebagai
salah satu objek wisata baru yang masih sepi pengunjung, fasilitas yang
disediakan di Pantai Jembatan Panjang memang masih minim. Bahkan, untuk masuk
ke kawasan pantai ini, pengunjung hanya dikenakan tiket seharga Rp5.000 per
orang. Jika beruntung, terkadang loket masuk tersebut tutup sehingga wisatawan
dapat masuk ke pantai secara gratis.
Meski
demikian, karena berdekatan dengan Pantai Balekambang yang lebih dulu populer
dan sudah dikelola dengan baik, wisatawan dapat menemukan fasilitas memadai di
pantai tersebut. Di sini, sudah disediakan fasilitas seperti kamar mandi untuk
bilas, toilet, area parkir kendaraan, dan juga warung-warung makanan yang
menyediakan aneka sajian seafood dan juga minuman segar.
Penginapan
di Pantai Jembatan Panjang
Untuk
akomodasi penginapan, wisatawan dapat bermalam di beberapa penginapan yang ada
di kawasan Pantai Balekambang. Hotel Wibisono misalnya, penginapan yang
dikelola langsung oleh PD Jasa Yasa Kabupaten Malang ini tampil dengan bangunan
cukup sederhana, namun terlihat rapi dan bersih. Dinding luar penginapan
didominasi dengan warna cokelat, sedangkan bagian interior hadir dengan warna
yang lebih cerah, seperti biru atau putih.
Untuk
memanjakan para tamu, Hotel Wibisono menghadirkan tiga tipe kamar atau penginapan,
yaitu Wibisono I, Wibisono II, dan Pondok Bambu. Masing-masing penginapan
minimal telah dilengkapi dengan fasilitas seperti single bed atau double bed
dan juga kamar mandi pribadi. Berikut informasi tarif dan fasilitas
masing-masing kamar di Hotel Wibisono.
Nah,
jika Anda berencana melakukan kunjungan ke Pantai Balekambang dan berminat
menginap di tempat ini, Anda bisa melakukan reservasi kamar melalui nomor
telepon (0341) 365411 atau 362863.
Selain
itu, ada juga Homestay Dhilpatris, yang juga berlokasi sangat dekat dengan
bibir pantai, sekitar 0,7 km. Selain itu, akomodasi ini juga berlokasi tidak
jauh dari beberapa spot populer di Malang bagian selatan, seperti Pantai
Kondang Merak (berjarak 2,14 km) dan Pantai Ngopet yang hanya berjarak 8,63 km.
Sebagai
sebuah penginapan, Homestay Dhilpatris memiliki bangunan dengan dua lantai yang
desain eksterior-nya dihiasi dengan warna-warna cerah seperti ungu, merah muda,
dan kuning. Selain itu, tampak juga warna biru yang menghiasi pagar pembatas
balkon di lantai atas. Dengan warna-warna cerah tersebut, penginapan ini
mengesankan sebagai tempat singgah yang bersih dan terawat.
Untuk
memanjakan kenyamanan para tamu, Homestay Dhilpatris telah didukung fasilitas
yang tergolong lengkap. Di tempat ini, para wisatawan dapat menemukan sebuah
ranjang double bed plus perlengkapan tidur, meja rias, serta kamar mandi dalam.
Meski ukuran tempat tidur dan kamar
mandi tidak cukup luas seperti kebanyakan hotel berbintang, namun sebagai
akomodasi yang dekat dengan pantai, fasilitas yang ada di penginapan ini bisa
dikatakan cukup.
Lalu,
berapa tarif yang dipatok pengelola Homestay Dhilpatris bagi wisatawan yang
ingin menginap di tempat ini? Untuk kamar model Standard dengan jumlah tamu
maksimal 2 orang dan tanpa sarapan, disewakan dengan tarif mulai Rp241.000 per
malam. Untuk pemesanan, Anda bisa melakukan reservasi melalui situs-situs
perjalanan atau penginapan yang telah bekerja sama dengan hotel ini.
No comments:
Post a Comment